Pengalaman PKL Di Astra Otoparts

 

Assalamualaikum wr wb. Hai gan. Numpang share pengalaman nih gan. Pengalaman ane selama dua bulan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Astra Otoparts. Wow gak gan? Wkwk. Jadi ini pertama kali saya dan teman teman saya masuk ke kantor sebesar Astra. Kami ber-PKL di Astra berempat, kebetulan cowo semua nih gan. Nah saat masuk ke kantor kami dipisah pisah si Bayu dibagian SSC FA- Insurance, Si Dwi dibagian SSC FA- HRD, Saya sendiri di bagian SSC FA- Billing&Collection, Yangvsatu lagi Salamun Di bagian SSC FA- TAX. Saat kami diantar ke bagian kami masing masing kami mulai berkenalan dengan anak PKL dari sekolah lain. Seiring berjalannya waktu kami menjadi akrab dengan anak PKL yang berbeda sekolah ini gan.
                Nah sekarang saya mau cerita tentang kerjaan saya di SSC FA- Billing & Collection. Aktivitas saya di Billing itu terbilang cukup padat, ceilah padat wkwk. Seperti fotokopy, scan email, lalu mengsortir dokumen dan banyak lagi deh. Nah selain dapet pengalaman kerja saya juga dapet banyak temen disana. Nah ini fotonya, ini adalah temen saya yg kebetulan satu bagian dengan saya 🙂 GambarGambarCamera 360Camera 360Camera 360Camera 360Camera 360Camera 360Ini pada narsis semua wkwk. Nah mungkin itu aja yang ingin saya share sama agan agan semua, intinya kerja dimanapun jika mempunyai temen temen itu akan enjoy kerjanya, itulah gunanya berteman.terima kasih semuanya kalian akan saya ingat 🙂 Assalamualaikum wr wb.

Membangun Hubungan Kerja Sama

Pengertian Kerjasama

Gambar

Dalam bahasa Inggris kata kerjasama disebut sebagai cooperation. Menilik dari situs Reference, pengertian kerjasama dijabarkan ke dalam beberapa dimensi, antara lain:

Pengertian kerjasama di atas sebagai berikut:
1. Sebuah tindakan atau bekerja bersama untuk mencapai tujuan atau keuntungan bersama; bertindak bersama
2. Bantuan aktif dari orang/organisasi/kelompok lain (entah itu banyak atau sedikit)
3. Keinginan untuk bekerjasama, menandakan keinginan bekerjasama,
4. Kerjasama dalam pandangan ekonomi, merupakan gabungan individu yang saling membantu untuk mencapai hasil produksi, pembelian atau distribusi demi keuntungan bersama,
5. Kerjasama dalam pandangan Sosiologi, adalah aktifitas yang dilakukan bersama demi mencapai hasil yang saling menguntungkan,
6. Kerjasama dalam pandangan Ekologis, berarti interaksi saling menguntungkan antara organisme hidup dalam sebuah wilayah terbatas.

Artinya kerja sama akan ada kalau ada minimal dua orang/pihak yang melakukan kesepakatan. Oleh karena itu, sukses tidaknya kerjasama tersebut ditentukan oleh peran dari kedua orang atau kedua pihak yang bekerja sama tersebut.
 -Aktivitas, menunjukkan bahwa kerja sama tersebut terjadi karena adanya aktivitas yang dikehendaki bersama, sebagai alat untuk mencapai tujuan dan ini membutuhkan strategi (bisnis/usaha).
 -Tujuan/target, merupakan aspek yang menjadi sasaran dari kerjasama usaha tersebut, biasanya adalah keuntungan baik secara financial maupun nonfinansial yang dirasakan atau diterima oleh kedua pihak. 
– Jangka waktu tertentu, menunjukkan bahwa kerja sama tersebut dibatasi oleh waktu, artinya ada kesepakan kedua pihak kapan kerjasama itu berakhir. Dalam hal ini, tentu saja setelah tujuan atau target yang dikehendaki telah tercapai.

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

Gambar

Manusia sebagai makhluk individu artinya manusia sebagai makhluk hidup atau makhluk individu maksudnya tiap manusia berhak atas milik pribadinya sendiri dan bisa disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Manusia individu adalah subyek yang mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu. Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil.

Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi.  Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya.

 

Membina Kerjasama Secara Konsisten

Dalam hubungan yang efektif, pihak-pihak saling memahami posisi dan perasaan masing-masing. Cara paling mudah untuk memahami orang lain adalah mengerti apa hal-hal yang penting bagi orang lain itu. Untuk mengerti apa yang penting bagi mereka adalah bertanya. Setelah bertanya, Anda harus mampu ’mendengar’. Coba refleksikan pada diri Anda sendiri. Ketika orang lain tertarik kepada kita, kita mengerti atau merasakannya khan? Bila Anda benar-benar memunculkan rasa tertarik pada orang lain, ia juga akan mengerti dan merasakan hal yang sama.

Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan orang lain. Orang lain akan menutupi kelemahan atau menambah kekuatan kita. Namun untuk membangun hubungan kerjasama dengan pihak lain bukanlah perkara mudah. Tidak jarang kita gagal membangun hubungan karena kita tidak siap
Ini mungkin beberapa cara membangun hubungan kerjasama dengan pihak lain :
1.Tentukan tujuan 
Tentukan dengan jelas mengapa Anda harus bekerjasama. Apa yang Anda dapatkan? Apa yang bisa Anda berikan? Saat Anda bisa menjawab pertanyaan ini Anda bisa mencari pihak yang tepat untuk diajak kerjasama. Hal ini akan membuat Anda lebih efeketif dan focus pada tujuan Anda.

2.Siapakan profil
Siapkan beberapa materi tentang Anda. gali latar belakang Anda buat menjadi sebuah cerita tentanga Anda (atau organisasi Anda). temukan hal-hal menarik. Orang biasanya menyukai cerita. Hal ini cukup menarik ketika Anda mulai menceritakan “Anda itu siapa”.

3.Buat kesan positif
“Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda” begitu kiranya sebuah tagline sebuah brand terkenal. Kesan pertama memang sangat penting. Banyak orang tidak punya banyak waktu. Berikan kesan positif yang apa adanya. Jangan berlebih-lebihan. Hal ini bisa merusak hubungan dikemudian hari.

4.Fokus pada kualitas bukan kuantitas
Anda bileh membuat sebanyak mungkin jaringan kerjasama. Namun anda harus bisa memlih prioritas mana yang bisa anda bangun kualitas hubungannya. Cari yang benar-benar Anda butuhkan dan memberikan manfaat lebih banyak. Sesuaikan juga dengan kondisi Anda.

5.Hargai pendapat dan kebiasaan mereka
Setiap orang (atau organisasi) mempunyai kebiasaan dan budaya sendiri. Hargai pendapat atau kebiasaan mereka. Jangan pernah membandingkan dengan orang atau organisasi lain yang Anda anggap lebih baik. Sadarilah setiap orang atau organisasi mempunyai keunikan sendiri.

6.Tunjukan antusiasme
Tunjukan bahwa anda sangat senang bisa mengenal orang atau organisasi tersebut. Lakukan dengan tulus. Cobalah untuk memahami dan mengenal mereka secara mendalam lebih dahulu. Orang akan lebih senang bila orang lain mengenal dan mau memahami mereka.

7.Tawarkan bantuan
Jangan ragu untuk menawarkan bantuan. Jika Anda memang merasa sanggup untuk membantu, mengapa Anda menunggu mereka meminta? Bersikaplah proaktif. Bantuan yang Anda berikan pasti kembali pada Anda suatu saat nanti.Jika orang sedang penuh memberikan perhatian, jangan menyela, jangan canda dan sebaiknya tidak bicara tentang ‘pribadi’ orang itu. Orang akan merasa diterima daripada dinilai. ’Mendengarkan menciptakan pemahaman’. Jika  Anda memahami orang lain sepenuhnya, Anda kemudian tahu apa yang bisa dilakukan untuk menjadi lebih dekat untuk bisa bekerja sama.

Dalam hubungan-hubungan yang efektif, masing-masing pihak mengungkapkan secara terbuka posisi dan perasaan mereka. Kadangkala terjadi, kita berharap orang lain yang lebih dahulu memahami kita. Ini jelas harapan yang sangat tidak realistis.

Demi membuat hubungan efektif, kita harus memperlakukan diri kita dan orang lain dengan penuh respek. Ingat, bahwa respek adalah inti penting dari apapun orang lain dan memahami cara mereka melihat sesuatu. Menilai orang lain secara prematur adalah sebuah tindakan yang bertolak belakang dari respek. Anda bisa respek orang lain meskipun perilaku mereka tidak bisa dimengerti. Bagaimana caranya? Hargai orang lain, mulai dari, misalnya asal mereka, prestasi mereka, atau pandangan dan sikap mereka terhadap sesuatu.

Pentingnya Kerjasama

Jika dalam sebuah organisasi tidak ada kerjasama, biasanya organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Mengapa? Untuk mendapatkan jawabannya, mari kita baca uraian singkat berikut.

Sebelumnya sudah diketahui pada posting sebelumnya bahwa organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja bersama dalam suatu divisi untuk mencapai tujuan bersama (Schermerhorn, dkk., 1997:9). Dalam definisi tersebut dikehatui adanya kerja sama untuk mencapai tujuan.  Baiklah, sekarang saya akan mencoba menjelaskan tentang apa itu kerjasama.

Kerjasama adalah proses untuk melakukan sesuatu yang mencakup beberapa hal serta unsur-unsur tertentu antara lain:

1. Adanya tujuan yang sudah ditetapkan bersama atau tujuan sesuai dengan peraturan.

2. Adanya pengaturan/pembagian tugas yang jelas.

3. Dalam bekerja saling menolong antara satu fihak dengan fihak yang lain.

4. Dapat saling memasukkan manfaat.

5. Adanya koordinasi yang baik.

 

Lalu apakah kalian pernah berpikir tentang apa bedanya “kerjasama” dengan “sama-sama kerja”? Jika dilihat sepintas memang mirip, namun sebenarnya memiliki makna yang berbeda meskipun kedua hal tersebut dilakukan secara bersama-sama. Bukan kerjasama tetapi akan disebut “sama-sama kerja”, jika:

1. Masing-masing pihak mempunyai tujuan sendiri-sendiri.

2. Tanpa adanya pengaturan/pembagian tugas.

3. Tidak saling memperhatikan dan menolong pihak lain.

4. Manfaat tidak dirasakan oleh semua anggota.

 

Dari paparan definisi tentang kerjasama, dapat maka terdapat beberapa dimensi penting yang terkandung dalam kerjasama tersebut, yaitu:

Anggota kelompok

Peran

Tugas

Tujuan

Dalam sebuah organisasi, terdapat level of teamwork mengacu pada komponen dimensi kerjasama seperti disebutkan diatas, yaitu:

Kerjasama pimpinan puncak, terdiri dari tiap-tiap pimpinan sub-organisasi (Kepala Bagian, Manajer)

Project Team, terdiri anggota kelompok usaha dari berbagai tingkatan dan fungsi untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu.

Kelompok kerja, terdiri dari anggota kelompok unit usaha yang menjalankan unit-unit kerja operasional rutin.

Dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak satu dengan pihak yang lain, tugas-tugas dari masing-masing pengurus akan menjadi lebih ringan dan cepat selesai. Sehingga tujuan pun akan tercapai.

 

Remaja Anti Korupsi

1.Korupsi
korupsi
Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legalmenyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, dimana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kejahatan.
Tergantung dari negaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang dianggap korupsi atau tidak. Sebagai contoh, pendanaanpartai politik ada yang legal di satu tempat namun ada juga yang tidak legal di tempat lain.
2.Indikasi Perbuatan Korupsi
korupsi 2
Pada saat ini, ada indikasi terjadinya sikap apatis masyarakat terhadap tindakan korupsi. Masyarakat seakan telah jenuh dan terbiasa dengan kasus-kasus korupsi yang mencuat kepermukaan. Tidak ada sanksi moral dari masyarakat terhadap para koruptor. Bahkan, secara tak langsung budaya korupsi telah merajalela ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Pada setiap aspek kehidupan, selalu ditemui budaya korupsi yang telah mengakar dan menjadi kebiasaan lumrah setiap orang.
Masyarakat harus sadar bahwa uang yang dikorupsi oleh para koruptor merupakan uang rakyat. Uang rakyat tersebut seharusnya mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat, membiayai pendidikan, kesehatan, membuka lapangan pekerjaan dan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, listrik, air dan lain-lain. Masyarakat harus mengetahui besarnya akibat yang ditimbulkan dari perbuatan korupsi tersebut, pendidikan menjadi mahal, begitu juga dengan pelayanan kesehatan, transportasi menjadi tidak aman, rusaknya infrastruktur dan yang paling berbahaya adalah meningkatnya angka pengangguran sehingga berkolerasi kepada angka kriminalitas.
Bentuk-bentuk penyalahgunaan
Korupsi mencakup penyalahgunaan oleh pejabat pemerintah seperti penggelapan dan nepotisme, juga penyalahgunaan yang menghubungkan sektor swasta dan pemerintahan seperti penyogokan, pemerasan, campuran tangan, dan penipuan.
Penyogokan: penyogok dan penerima sogokan[sunting | sunting sumber]
Korupsi memerlukan dua pihak yang korup: pemberi sogokan (penyogok) dan penerima sogokan. Di beberapa negara, budaya penyogokan mencakup semua aspek hidup sehari-hari, meniadakan kemungkinan untuk berniaga tanpa terlibat penyogokan.
Negara-negara yang paling sering memberikan sogokan pada umumnya tidak sama dengan negara-negara yang paling sering menerima sogokan.
Sumbangan kampanye dan “uang haram”
Di arena politik, sangatlah sulit untuk membuktikan korupsi, namun lebih sulit lagi untuk membuktikan ketidakadaannya. Maka dari itu, sering banyak ada gosip menyangkut politisi.
Politisi terjebak di posisi lemah karena keperluan mereka untuk meminta sumbangan keuangan untuk kampanye mereka. Sering mereka terlihat untuk bertindak hanya demi keuntungan mereka yang telah menyumbangkan uang, yang akhirnya menyebabkan munculnya tuduhan korupsi politis.
Tuduhan korupsi sebagai alat politik
Sering terjadi dimana politisi mencari cara untuk mencoreng lawan mereka dengan tuduhan korupsi. Di Republik Rakyat Cina, fenomena ini digunakan oleh Zhu Rongji, dan yang terakhir, oleh Hu Jintao untuk melemahkan lawan-lawan politik mereka.
Berdasarkan definisi tersebut ada beberapa macam korupsi:
1) korupsi transaktif, yaitu korupsi yang terjadi atas kesepakatan dua pihak dalam bentuk suap, dimana yang memberi dan yang diberi sama-sama mendapatkan keuntungan;
2) korupsi ekstortif, yaitu korupsi yang dilakukan dengan pemaksaan oleh pejabat, sebagai pembayaran jasa yang diberikan kepada pihak luar, si pemberi tidak ada alternatif lain;
3) korupsi investif, yaitu korupsi yang dilakukan seorang pejabat karena adanya iming-iming tentang sesuatu yang akan menghasilkan dimasa mendatang;
4) korupsi nepotistik, yaitu korupsi yang terjadi karena adanya perlakuan khusus bagi keluarganya atau teman dekat atas sesuatu kesempatan mendapatkan fasilitas;
5) korupsi otogenik, yaitu korupsi yang terjadi ketika seorang pejabat mendapat keuntungan, dengan jalan memberikan informasi kepada pihak luar yang sebenarnya harus dirahasiakan; dan
6) korupsi suportif, yaitu korupsi yang dilakukan secara berkelompok dalam satu bagian atau divisi dengan tujuan untuk melindungi tindak korupsi yang mereka lakukan secara kolektif.

Membangun Sikap Anti Korupsi
Membangun sikap anti korupsi
Membangun sikap anti korupsi adalah manata kembali cara pandang dan respon terhadap terhadap hal-hal yang berbau korupsi. Kalau awalnya kita hanya acuh dan menyerahkan masalah ini pada petugas yang berwenang, mulai saat ini kita harus berani mengambil sikap dan keputusan terhadap pelaku korupsi. Korupsi satu kata yang saya yakin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan hampir setiap hari di media masa maupun media cetak orang pada sibuk membicarakan tentang korupsi. Ini menandakan bahwa korupsi adalah sesuatu yang penting untuk di bahas dan di selesaikan dengan segara. Seperti kita tahu bahwa korupsi adalah perbuatan yang jahat, tercela, merugikan orang lain bahkan merugikan diri sendiri, tetapi tetap seja perbuatan ini di lakukan. Seolah-olah korupsi ini sudah menjadi bagian dari budaya yang sulit untuk di berantas atau di hilangkan.
Dewasa ini gerakan anti korupsi sudah sangat gencar di galakkan, oleh ormas, mahasiswa, penegak hukum dan semua pihak yang menginginkan Negara ini bebas dari korupsi. Tapi lagi-lagi kebijakan pemerintah untuk menindak para pelaku korupsi ini terkesan setengah-setengah. Bahkan bisa di bilang hukuman untuk para pelau korupsi sangatlah ringan. Maka dari itu para pelaku korupsi tidak pernah takut melakukan korupsi. Mereka tahu penjara tidak akan membuat mereka miskin dan membuat mereka hilang nyali untuk korupsi.
Sebenarnya masalah korupsi ini adalah masalah kita bersama, bukan hanya masalah pemerintah saja. Untuk itulah kita punya andil bersama untuk memberantas korupsi ini sampai ke akar-akarnya. Tentu itu bukan hal yang mudah, karena di butuhkan kesadaran dari masing-masing individu dan kerjasama dari berbagai pihak untuk bisa mewujudkannya. Menurut Mulyaningtyas & hadiyanto, 2007) membangun sikap anti korupsi bisa di mulai dengan cara:
1. Meningkatkan kadar keimanan dan ketagwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Ikut serta membina hubungan antar anggota keluarga yang harmonis, rukun, terbuka, saling menghargai, peduli, menghormati, menjaga, dan membina kebersamaan sejati
3. Bersama rekan dan teman hendaknya saling menjaga dan membimbing agar tetap hidup di jalan lurus, baik dan benar.
4. Memiliki nilai-nilai kehidupan yang cukup untuk memperkuat diri sehingga menjadi pribadi yang tegak, tegas dan berprinsip sesuai suara hati/hati nurani.
5. Meliliki perasaan dan keasadaran akan pentingnya menjaga harga diri, mampu dengan bijak mengolah realitia kehidupan
6. Memiliki kemampuan untuk menahan diri sehingga mampu mengendalikan diri
7. Bersosialisasi dan bekerja sama dengan orang yang potensial untuk membangun kebaikan dan mutu kehidupan.

Remaja Anti Korupsi
Zaman sekarang adalah zaman yang serba sulit. Entah itu sulit mencari lapangan pekerjaan, sulit mendapatkan penghidupan yang layak, sulit mengatur hidup dalam berkeluarga, banyak pikiran, dan masih banyak lagi. Perlu kita ketahui, bahwa pada zaman sekarang kita selalu ditantang untuk selalu berkompetisi di berbagai bidang. Seperti di bidang ekonomi, politik, hukum, finansial, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, olahraga, intelektual, bangsa dan kenegaraan, sosial, alam, sejarah, geografi, meteorologi, geofisika, klimatologi, kepemudaan, kesehatan, musik, fotografi, teknologi dan komunikasi, informasi, dan masih banyak lagi. Kalau kita sebagai remaja menganggap remeh semua itu, sudah pasti kita akan menjadi orang yang tertinggal. Semua berawal dari globalisasi. Globalisasi adalah proses mendunia sesuatu bahkan banyak hal ke seluruh dunia. Banyak sekali penemuan-penemuan manusia yang cerdas dan ulet bekerja. Kita sebagai konsumen hanya bisa menikmatinya saja. Ngaku atau tidak, manusia adalah makhluk ekonomi. Makhluk ekonomi bersifat tidak pernah puas memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan barang-barang yang terbatas. Banyak juga masyarakat di dunia memenuhi kebutuhan-kebutuhannya menggunakan prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi mengajak kita untuk mendapatkan keuntungan semaksimal/ seoptimal mungkin dengan pengorbanan yang seminimal mungkin. Dari prinsip ekonomi tersebut, timbullah dampak-dampak negatif dari prinsip tersebut. Seperti menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, memenuhi kebutuhan hanya untuk gengsi, timbul sifat konsumerisme. Kita sebagai remaja hendaknya selalu waspada terhadap segala tawaran duniawi. Salah satunya adalah dengan mencari banyak teman. Ngaku nggak ngaku, manusia adalah makhluk sosial. Yaitu makhluk yang membutuhkan bantuan orang lain. Karena dengan mendapatkan teman yang banyak, kita bisa berbagi dan saling membantu satu sama lain sehingga terciptalah perdamaian diantara kita. Selain itu, kita bisa meminta bantuan orang lain saat kita berada dalam kesusahan. Karena itu, masa remaja adalah masa yang cocok untuk mencari banyak kenalan. Selain itu, kita dituntut untuk bisa saling bersatu, bukan mencari perpecahan. Kita harus mencari kelebihan orang lain daripada harus mencari kelemahan seseorang. Orang yang bijak bisa mendapatkan banyak teman dengan cara yang terbilang mudah. Kita hanya perlu memperbanyak komunikasi antar teman. Dan jangan mempunyai prasangka buruk terhadap teman apabila kita belum menemukan bukti yang nyata. Hal ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Kita harus mengutamakan kewajiban daripada hak. Remaja sekarang banyak yang jatuh ke dalam pergaulan bebas. Mereka hanya senang dengan kenikmatan duniawi saja. Tidak memikirkan masa depan mereka nantinya. Mereka minum minuman keras, mengkomsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang, terjebak dalam hamil di luar nikah, mempunyai nafsu seksual yang tinggi, aborsi, dan masih banyak lagi. Kita harus sadar, bahwa kita masih punya masa depan yang panjang. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan masa remaja ini dengan sebaik-baiknya. Kita harus selalu berdoa kepada Tuhan agar kita dilimpahi rahmat-Nya. Sehingga kita bisa selalu sadar dan was-was terhadap segala bujuk rayu dan godaan si jahat. Karena dengan beribadah, kita bisa mengolah pikiran dan perasaan kita agar tertuju kepada Tuhan. Dengan begitu, kita bisa lebih tenang dalam menjalani hidup ini. \

Fenomena Tentang Bad Talk di Kalangan Remaja

J0309567

 

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hai Bloggers! Sebelumnya saya akan memperkenalkan diri saya sebelum menulis. Oke saya Ibnu Choiru Syiva, saya berasal dari sekolah SMKN 50 Jakarta. Saya akan menulis di blog ini tentang Bad Talk atau Perkataan Buruk.  Sebelumnya saya mau tanya apa pendapat kalian tentang orang yang tutur katanya gak sopan alias gak berpendidikan?  Pastinya menjengkelkan bukan? Nah, di tulisan ini saya akan mencoba mengeluarkan pendapat saya tentang orang atau anak muda yang tutur katanya kurang sopan. Pasti kalian sebelumnya pernah mendengar segerombol atau sekelompok orang yang berbicara kurang sopan bukan? Ya memang tidak bisa dipungkiri jaman sekarang memang sudah bukan rahasia umum lagi bagi kalangan remaja tentang hal ini. Bahkan orang yang berpendidikanpun ada aja yang berkata sembarangan. Nah kebiasaan ini harusnya ditinggalkan dan kita sebagai kalangan muda harus bisa mengambil sikap.

 Sikap yang benar menurut versi saya tentang Bad Talk itu kita harus bisa menjaga lisan kita dan mempergunakannya untuk hal hal yang bermanfaat. Karena lisan merupakan titipan dari Sang Maha Pencipta dan akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Selain itu kita juga harus membiasakan berkata dengan bahasa Indonesia yang baik terhadap siapapun. Paling engga lebih baik diam daripada harus ngomong yang gak ada landasannya, seperti kata pepatah “DIAM ITU EMAS”.  Kurang lebih pendapat saya mungkin ada yang sama dengan kalian? Hehehe ;). Selanjutnya saya akan memberi sedikit pendapat tentang Gimana caranya supaya kita gak ngomong jelek atau bahasa kerennya Bad Talk:

1. Nah yang pertama itu kita harus mendekatkan diri pada Allah SWT. Dan senantiasa selalu        beristigfar. Karena dengan beristigfar Insya Allah akan terjaga
2. Yang kedua, jika di lingkungan pergaulan kita atau tempat nongkrong kita ada yang ngomong kayak gitu harusnya kita mengingatkan atau bahasa anak Rohisnya itu menSIBGHAH. Yang berarti mewarnai tanpa terwarnai. Artinya kita mengingatkan tanpa harus ikut ikutan berkata kotor atau binatang.
3. Yang ketiga, kita sering liat kalo ada orang yang terpancing emosi maka dia ga bisa untuk mengontrol lisannya kayak anggota kebun binatang disebut sebut padahal binatang gak salah apa apa. Nah! Seharusnya kita harus langsung beristigfar biar gak keluar kata kata itu.
4. Yang keempat, kita itu harus berpikir dulu sebelum berucap agar kita gak salah ngomong dan gak menyinggung orang orang yang berbicara dengan kita.
 5. Yang terakhir kita harus banyak banyak membaca Al Quran atau bertadarrus yaa minimal sehari itu 15 ayat.

Nah mungkin cara cara atau tips diatas bisa menjadi solusi bagi kita untuk paling engga mencegah kita untuk berkata buruk. Karena dijaman sekarang itu bukan hanya dikalangan remaja tetapi juga anak anak dibawah umur pun ga kalah banyak. Sungguh miris bukan? Yaa semua itu tergantung dari bagaimana orang tua mendidik anak anaknya dalam bertutur kata selain dengan factor lingkungan tadi. Demikian tulisan yang saya buat semoga bisa bermanfaat bagi yang membaca dan yang menulis. Aamiin. Akhiru kalam Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh J

Membangun hubungan kerjasama

GambarPengertian Kerjasama

Kerjasama, atau kooperasi merujuk pada praktik seseorang atau kelompok yang lebih besar yang bekerja di khayalak dengan tujuan atau kemungkinan metode yang disetujui bersama secara umum, alih-alih bekerja secara terpisah dalam persaingan.

Kerja sama dapat sejumlah ranah bisnis, pertanian, dan perusahaan dapat diwujudkan dalam bentuk koperasi.

Kerja sama umumnya mencakup paradigma yang berlawanan dengan kompetisi. Banyak orang yang mendukung kerja sama sebagai bentuk yang ideal untuk pengelolaan urusan perorangan.

Walau begitu, beberapa bentuk kerja sama bersifat ilegal karena mengubah sifat akses orang lain pada sumber daya ekonomi atau lainnya. Sehingga, kerja sama dalam bentuk kartel bersifat ilegal, dan penetapan harga biasanya ilegal.

Manusia sebagai makhluk individu dan sosial

Banyak jalan yang bisa ditempuh pelaku usaha untuk mengembangkan usaha mereka. Salah satunya saja dengan menjalin hubungan kerjasama dengan sesama pelaku bisnis. Manfaat yang bisa kita dapatkan cukup banyak, mulai dari berbagi ilmu, pengalaman, strategi bisnis, atau bisa juga berupa suntikan tambahan modal untuk mengembangkan bisnis mereka. Tak heran bila sekarang ini hampir setiap pengusaha berlomba-lomba membangun hubungan kerjasama bisnis untuk memperlancar jalannya usaha.

Nah, untuk membantu para pemula yang hendak membangun kerajaan bisnisnya. Berikut kami informasikan beberapa tips sukses membangun hubungan kerjasama bisnis yang bisa Anda jalankan dari sekarang.

Bergaul dengan komunitas bisnis
Jangan pelit berbagi informasi
Jangan aktif hanya saat butuh
Jujur dan tulus dalam menjalin hubungan

Membina kerjasama secara konsisten

 

Dalam hubungan yang efektif, pihak-pihak saling memahami posisi dan perasaan masing-masing. Cara paling mudah untuk memahami orang lain adalah mengerti apa hal-hal yang penting bagi orang lain itu. Untuk mengerti apa yang penting bagi mereka adalah bertanya. Setelah bertanya, Anda harus mampu ’mendengar’. Coba refleksikan pada diri Anda sendiri. Ketika orang lain tertarik kepada kita, kita mengerti atau merasakannya khan? Bila Anda benar-benar memunculkan rasa tertarik pada orang lain, ia juga akan mengerti dan merasakan hal yang sama.

           Jika orang sedang penuh memberikan perhatian, jangan menyela, jangan canda dan sebaiknya tidak bicara tentang ‘pribadi’ orang itu. Orang akan merasa diterima daripada dinilai. ’Mendengarkan menciptakan pemahaman’. Jika  Anda memahami orang lain sepenuhnya, Anda kemudian tahu apa yang bisa dilakukan untuk menjadi lebih dekat untuk bisa bekerja sama.

          Dalam hubungan-hubungan yang efektif, masing-masing pihak mengungkapkan secara terbuka posisi dan perasaan mereka. Kadangkala terjadi, kita berharap orang lain yang lebih dahulu memahami kita. Ini jelas harapan yang sangat tidak realistis.

          Demi membuat hubungan efektif, kita harus memperlakukan diri kita dan orang lain dengan penuh respek. Ingat, bahwa respek adalah inti penting dari apapun orang lain dan memahami cara mereka melihat sesuatu. Menilai orang lain secara prematur adalah sebuah tindakan yang bertolak belakang dari respek. Anda bisa respek orang lain meskipun perilaku mereka tidak bisa dimengerti. Bagaimana caranya? Hargai orang lain, mulai dari, misalnya asal mereka, prestasi mereka, atau pandangan dan sikap mereka terhadap sesuatu.

         Respek adalah dasar dari hubungan yang kuat, ini berarti menghargai diri Anda sendiri sebagaimana menghargai orang lain. Artinya, jika Anda menghargai diri Anda bagus, jauh lebih mudah untuk menghargai dan memperlakukan orang lain dengan bagus juga.

          Kunci lain untuk membentuk hubungan efektif adalah berbesar hati menghadapi berbagai macam perbedaan. Letakkan pemahaman bahwa perbedaan antara manusia-manusia adalah sesuatu yang menarik dan alami. Mereka diciptakan berbeda-beda. Mereka dibesarkan di lingkungan yang berbeda-beda. Tidak ada dua manusia yang sama identik. Artinya, perbedaan musti disikapi secara positif.

         Dengan ‘mendengarkan’ Anda bisa menemukan ‘kebenaran’ baru yang terintegrasi diantara dua perspektif yang berbeda. Bukankah, mustinya lebih menyenangkan daripada misalnya, menyingkirkan, beradu pendapat, mengeluh, atau memusuhi. Belajar menghadapi perbedaan membutuhkan waktu  dan kadangkala membuat situasi batin Anda tidak nyaman, tetapi hanya itu satu-satunya jalan untuk memahami orang lain.

         Solusi musti dilakukan untuk memenangkan semua pihak. Dalam dunia kerja, tidak ada seorangpun yang bisa memenangkan dirinya sendiri. Dalam membangun hubungan kerja yang efektif, win-win solution adalah tujuan, bukan sekedar sarana. Pihak-pihak musti mendapatkan kemanfaatan dari perbedaan-perbedaan itu baru kemudian muncul kemauan bekerja sama.

 

 

 

Hal-hal apa yang bisa membantu ?

 1. Setidaknya salah satu pihak meyakini sangat pentingnya hubungan yang efektif
            Seandainya saya menilai bahwa hubungan dengan orang lain penting, maka saya akan meluangkan waktu, biaya dan energi untuk bisa memahami kebutuhan orang itu dan mengetahui apa-apa saja yang berhubungan dengannya. Jauh lebih mudah bila kedua belah pihak menilai pentingnya hubungan yang efektif, meskipun tidak harus kedua belah pihak.
Karena hanya satu pihaik yang melakukan inisiatif, apakah ini akan selalu berhasil? Jawabannya adalah tidak akan selalu berhasil, namun Anda sebagai pihak yang menilai positif dan melakukan inisiasi, selalu mendapatkan kemanfaatan bagi diri Anda sendiri.

2. Belajar mendengar tanpa prasangka
Ini akan membentuk diri Anda menguasai seni berhubungan dengan orang lain. Coba perhatikan, ketika orang lain menanggapinya dengan dingin dan penuh prasangka, ia akan segera menilai Anda sama negatifnya dengan penilaian Anda terhadap dia, bukan? Menghakimi orang lain selalu membuat jarak dan memunculkan kecurigaan.

3. Temui orang secara informal
Kebanyakan orang merasa lebih rileks dalam situasi informal. Ini akan jauh lebih efektif untuk tujuan membangun hubungan yang lebih erat. Suasana informal akan menciptakan suasana nyaman sehingga masing-masing pihak bisa bebas untuk mengemukakan hal-hal penting untuk mereka.

4. Suasana
Manusia-manusia saling berhubungan dengan berbagi ide dan perasaan.Hal ini juga dengan hubungan efektif musti diciptakan demi munculnya komitmen pencapaian bersama.

Change yourself, change others!
          
First thing first, Leader perlu melakukan diagnosa awal untuk mengetahui bentuk-bentuk hubungan yang tidak efektif. bila diagnosa hubungan dalam kelompok kerja negatif, maka bisa dilakukan pencermatan,
apakah hubungan tidak efektif itu terjadi pada hubungan antar dua manusia, hubungan antara manusia dalam kelompok, hubungan antar kelompok dan hubungan dalam seluruh organisasi. Dengan pengelompokan ini akan membantu untuk melakukan serangkaian tindakan atau program untuk perbaikan.

Seandainya terjadi hubungan tidak efektif diantara dua orang, para Leader bisa melakukan teraphy dengan metode pembelajaran ‘active listening’, atau dengan bergiliran saling membantu dan atau menawarkan bantuan. Letakan dua orang atau lebih yang bermasalah tersebut dalam satu acara informal. Fokuskan perhatian pada dinamika komunikasi mereka.

Jika hubungan tidak efektif terjadi antara orang dengan kelompok atau antar kelompok, Leader perlu melakukan metode bermain peran. Leader sebaiknya memposisikan diri sebagai coach dan trainer untuk mencairkan hubungan itu. Baru kemudian melakukan suatu perbaikan dan penguatan hubungan yang sudah baik. Ini disebut dengan teknik unfreeze, move dan freeze.

Cara-cara efektif untuk membina hubungan baik dalam kelompok besar, bisa juga dilakukan dengan memperbanyak agenda rutin informal gathering. Misalnya dalam acara coffee morning. Dalam acara-acara bentukan manajemen ini, harus diupayakan agar tidak selalu pimpinan formal tertinggi yang mengambil tempat untuk berbicara. Tetapi jauh lebih baik bila para informal leader diminta turut mengemukakan pendapatnya. Bahkan, dengan teknik persuasi tertentu, informal Leader bisa seolah tanpa sengaja mengundang perwakilan dua pihak yang kurang harmonis hubungannya untuk maju kedepan dan membuat beberapa games kecil.

Dalam situasi lain, Leader sebaiknya membuat kesempatan dialog antar kelompok. Ingat, bukan diskusi melainkan dialog. Pahami bahwa diskusi menggunakan kepala, sementara dialog mengedepankan hati  dan perasaan. Leader harus meminimalisir jalannya dialog agar tidak terpancing ke arah debat yang destruktif. Ia harus bisa memainkan peran ringan, penuh canda dan asertif namun juga penuh dengan sisipan pesan-pesan moral perlunya membangun hubungan yang positif.

Dalam kesempatan lain, perlu diupayakan pelatihan team work dan team building. Manfaatkan metode outbound, demi mencairkan suasana agar para peserta lepas dari kegiatan rutin di tempat kerja. Outbound dikenal sangat effektif untuk membangun hubungan-hubungan efektif baik diantara orang-orang anggota maupun antar kelompok. Tidak sekedar memberikan pemahaman kepada seluruh anggota peserta, namun juga sekaligus menciptakan chemistry positif diantara anggota. Dan, tentu saja tidak boleh dilupakan, bahwa
metode ini mendorong peserta untuk keluar dari batasan pikiran mereka masing-masing, semacam menciptakan tantangan imaginer untuk menjawab: Kami Bisa!

Prinsip-prinsip membangun hubungan yang efektif di tempat kerja, biasanya universal. Maksudnya, bisa diterapkan dalam kehidupan pribadi ataupun dalam kehidupan pekerjaan. Tidak tergantung pada usia atau level pekerjaan mereka.

Syarat pentingnya adalah, para Leader musti mampu melihat bahwa, setiap anggota bisa dan mampu melakukan yang terbaik bagi tim kerja, kedua selalu ada jalan untuk mencapai solusi win-win. Syarat ketiga adalah, maukah para Leader memulai lebih dulu untuk merubah dirinya sendiri?

Meningkatkan Rasa Percaya Diri

 

Pengertian Percaya Diri

Percaya diri itu seni. Jika Anda merasa belum percaya diri, maka Anda bisa menjadi percaya diri. Jika Anda sudah merasa percaya diri, maka Anda bisa menjadi lebih percaya diri.

Percaya diri itu dinamis, ia bisa naik dan turun, berubah dan berkembang. Apa yang perlu Anda lakukan adalah menjaganya agar tetap berada di tingkat yang optimal dan sehat.

UNTUK APAPUN, Anda HARUS BERBICARA

Dalam aktivitas apapun yang Anda lakukan, Anda akan melakukan tiga hal berikut ini:

  • Memimpin
  • Menjual
  • Mempresentasikan.

Dalam faktanya, Anda bahkan mungkin melakukan ketiganya sekaligus.

Jika Anda sedang memimpin, maka Anda pasti sedang menjual sesuatu agar diikuti oleh orang-orang yang Anda pimpin. Dan dalam melakukannya, Anda akan menyajikan atau mempresentasikan berbagai hal yang relevan.

Jika Anda sedang menjual sesuatu, Anda sedang mengupayakan posisi memimpin, agar prospek Anda mau mengambil keputusan sesuai dengan yang Anda inginkan sebagai pihak yang menjual. Dan sekali lagi, Anda pasti mempresentasikan berbagai hal yang relevan.

Jika Anda sedang berpresentasi, maka Anda bisa dipastikan sedang menjual sesuatu. Dan karena Anda sedang berusaha menjual sesuatu, maka Anda pasti berupaya untuk memimpin audience, agar mendengarkan Anda, agar menyimak presentasi Anda, agar memahami maksud dan tujuan Anda, dan agar teryakinkan sesuai tujuan presentasi Anda.

Dalam melakukan semua aktivitas di atas, media paling umum yang akan Anda gunakan adalah komunikasi verbal alias berbicara.

Muara dari semua aktivitas itu, atau hasil akhir dari semua aktivitas itu, akan sangat ditentukan oleh kualitas bicara Anda. Sebelum sampai ke persoalan teknis seperti struktur bicara, intonasi, gaya bahasa atau bahkan pilihan kata dan kalimat, aspek mendasar dari kualitas bicara Anda adalah tingkat percaya diri Anda saat melakukannya.

Singkatnya, Anda harus menaburkan aura percaya diri saat berbicara. Karena dari situlah segala hasil akhir akan ditentukan. Jadi, titik awal Anda untuk semua aktivitas itu, adalah meraih rasa percaya diri yang lebih baik.

Berikut ini adalah kompilasi berbagai alasan untuk percaya diri, yang dikumpulkan dari para pakar manajemen, kepemimpinan, komunikasi dan motivasi.

 –PERCAYA DIRI BERARTI TAHAN BANTING
 -PERCAYA DIRI BERARTI MAMPU MENGONTROL
 –PERCAYA DIRI BERARTI TAHU KAPASITAS DIRI
 –PERCAYA DIRI BERARTI SUCCESS ORIENTED
 –PERCAYA DIRI BERARTI PERBAIKAN KUALITAS NETWORKING
 -PERCAYA DIRI BERARTI KONTROL TEMPERAMEN YANG LEBIH BAIK
PERCAYA DIRI BERARTI MAMPU MENGHAMBAT UPAYA SABOTASE DIRI    PERCAYA DIRI BERARTI HIDUP SISTEMATIS   

-PERCAYA DIRI BERARTI PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR
-PERCAYA DIRI BERARTI YAKIN AKAN FUNGSI DIRI
-PERCAYA DIRI BERARTI FOKUS PADA DUNIA LUAR

-PERCAYA DIRI BERARTI HIDUP YANG LEBIH NYAMAN DAN MENYENANGKAN

    DARI MANA DATANGNYA PERCAYA DIRI?
Berbicara kepada diri sendiri akan menjalankan proses manajemen diri. Andalah orang yang paling tahu harus mengatakan apa pada diri sendiri.

  • “Saya bisa” atau “Saya tidak bisa”
  • “Saya akan berhasil” atau “Saya akan gagal”
  • “Saya harus melakukan ini” atau “Saya memang menginginkan ini”
  • “Saya yang menentukan” atau “Bukan Saya yang menentukan”
  • “Saya yang memilih” atau “Orang lain yang memilih”
  • “Terserah Saya” atau “Terserah orang lain”

Berbicara kepada orang lain akan menjalankan proses manajemen diri orang lain.

  • “Anda harus begini atau harus begitu”
  • “Saya meminta Anda melakukan ini atau itu”
  • “Saya ingin hasilnya begini atau begitu”
  • “Saya yang menentukan, bukan Anda yang menentukan”
  • “Saya yang memerintah Anda yang mengikuti”
  • “Saya yang menjual dan Anda yang membeli”
  • “Jika Anda ingin berhasil, ikuti saran Saya”

 

10 Rahasia Mendapatkan Rasa Percaya Diri Dalam Hitungan Detik

Banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri Anda dalam jangka panjang, namun terkadang kita juga memerlukan langkah-langkah meningkatkan rasa percaya diri dalam waktu singkat. Anda rasanya tak bisa berjalan menuju sebuah pertemuan penting sambil membaca buku panduan mengenai kepercayaan diri, atau menelepon mentor Anda pada menit-menit terakhir.

Jadi dibawah ini saya mencoba mensharingkan kepada Anda beberapa tips yang dapat meningkatkan rasa percaya diri Anda dengan cepat dalam hitungan detik :

1. Tersenyum
2. Tatap Mata Lawan Bicara Anda
3. Ubahlah Suara Dalam Diri Anda
4. Lupakan Standar Yang Ditetapkan Orang Lain
5. Tampillah Serapih Mungkin

6. Berdoalah Atau Bermeditasi Sejenak
7. Reka Ulang
8. Tentukan Langkah Anda Selanjutnya
9. Bicaralah Perlahan

10. Ikut Ambil Bagian

 Membangun Kepercayaan Diri

Pede atau Percaya Diri, menjadi hal yang sulit bagi banyak orang. Ada orang yang merasa kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan wilayah hidupnya. Bisa karena krisis diri, depresi, hilang kendali, merasa tak berdaya menatap masa depan. Ada orang yang merasa belum pede dengan apa yang dilakukan. Ada juga orang yang kurang percaya diri ketika menghadapi keadaan atau situasi tertentu, seorang cowok selalu salah tingkah di depan cewek.

Bagi sebagian kita yang punya masalah seputar rendahnya kepercayaan-diri atau merasa telah kehilangan kepercayaan diri, mungkin Anda bisa menjadikan langkah-langkah berikut ini sebagai proses latihan:

1. Menciptakan definisi diri positif
2. Memperjuangkan keinginan yang positif

3. Mengatasi masalah secara Positif
4. Memiliki dasar keputusan yang positifGambar

Aside

Kecerdasan Emosi dan Pengendalian Diri

Gambar   

Pengertian Emosi

Emosi adalah setiap kegiatan aatau pergolakan pikiran,perasaan,nafsu,setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Emosi juga menujuk kepada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas,suatu keadaan biologis dan psikologis,dan serangkaian kecendrungan untuk bertindak. Adapun perasaan (feelings) adalah pengalaman disadari yang diaktifkan baik oleh perangsang eksternal maupun oleh bermacam-macam keadaaan jasmaniah.               Karekteristik Perkembangan Emosi Remaja Karakteristik perkembangan remaja sejalan dengan perkembangan masa remaja itu sendiri,yaitu sebagai berikut: a.       Perubahan fisik tahap awal pada periode pra-remaja disertai sikap kepekaan terhadap rangsang-rangsang dari luar menyebabkan responnya biasanya berlebihan sehingga mereka mudah tersinggung dan cengeng,tetapi juga cepat merasa senang bahkan meledak-ledak. b.      Perubahan fisik yang semakin tampak jelas pada periode remaja awal menyebabkan mereka cendrung menyendiri sehingga tidak jarang pula merasa terasing,kurang perhatian dari orang lain,atau bahkan merasa tidak ada orang yang mau memperdulikannya. c.       Periode remaja tengah sudah semakin menyadari pentingnya nilai-nilai yang dapat dipegang teguh sehingga jika melihat fenomena yang terjadi di masyarakat yang menunjukkan adanya kontradiksi dengan nilai-nilai moral yang mereka ketahui menyebabkan remaja sering kali secara emosional ingin membentuk nilai-nilai mereka sendiri yang mereka anggap benar,baik dan pantas untuk dikembangkan dikalangan mereka sendiri. Lebih-lebih jika orang tua atau orang dewasa disekitarnya ingin memaksakan nilai-nilainya. d.      Periode remaja akhir mulai memandang dirinya sebagai orang dewasa dan mulai menunjukkan pemikiran,sikap,perilaku yang semakin dewasa. Oleh sebab itu,orang tua dan masyarakat mulai memberikan kepercayaan yang selayaknya kepada mereka. Interaksi dengan orang tua juga semakin lebih bagus dan lancar karena mereka sudah semakin bebas penus serta emosinya pun mulai stabil.             Perasaan yang sering muncul : a. Cinta / kasih sayang b. Gembira c. Rasa marah d. Ketakutan dan Kecemasan   Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja Ada lima faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja,yaitu: a.       Perubahan Jasmani b.      Perubahan pola interaksi dengan orang tua c.       Perubahan interaksi dengan teman sebaya d.      Perubahan pandangan luar e.       Perubahan interaksi dengan lingkungan sekolah   Upaya mengembangkan emosi remaja dan implikasinya dalam penyelenggara pendidikan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan emosi remaja agar berkembang kearah kecerdasan antara lain dengan belajar mengembangkan: a.       Keterampilan emosional b.      Keterampilan kognitif c.       Keterampilan prilaku        

Kecerdasan Emosional

  Belakangan ini seringkali dibahas bahwa kecerdasan emosi sangat berpengaruh bagi kemajuan dan kesuksesan karier seseorang. Seseorang yang memiliki intelegensia bagus tanpa didukung oleh kecerdasan emosi akan sulit untuk mencapai tangga karir tertinggi. Kecerdasan emosi itu sendiri merupakan kemampuan seseorang dalam mengendalikan, mengelola, dan mengatur emosinya. Jika Anda memiliki kecerdasan emosi Anda dapat memotivasi diri, tidak mudah frustasi, dan yang terpenting Anda mampu mengendalikan stres. Kecerdasan emosi juga akan menambah ketrampilan dan kecakapan sosial Anda. Karena Anda mampu memahami dan membina hubungan dengan orang lain, mampu bekerja sama dengan anggota tim dan memiliki sikap toleransi dan kompromis terhadap orang-orang di sekeliling Anda. Tentu saja hal ini berpengaruh bagi karir Anda.   Lalu bagaimana mengasah kecerdasan emosi? Berikut ini merupakan ketrampilan dalam mengasah dan meningkatkan kecerdasan emosi anda: – Kenali emosi diriLepaskan emosi negatifKelola emosi AndaMotivasi diri sendiriKenali emosi orang lainKelola emosi orang lainMemotivasi orang lain Jangan lupa, manusia merupakan mahluk emosional. Jika Anda dapat meningkatkan kecerdasan emosi, Anda akan dengan mudah mencapai tujuan hidup. Bagi Anda yang sudah memiliki kecerdasan intelegensia, lengkapi kecerdasan itu dengan kecerdasan emosi sehingga jalan untuk menuju sukses pun semakin terbentang luas.     Pemahaman Pengendalian Diri Tujuan akhir pengendalian diri adalah untuk mencapai kesuksesan/keberhasilan. Perjalanan hidup ini sangat dinamis, kadang berliku, menurun atau mendaki. Medan kehidupan yang demikian itu menuntut kita harus menguasai sejumlah kompentensi hidup, antara lain pengendalian diri. Mengapa Harus Mengendalikan Diri Mengapa Daniel Goleman (Ary Ginanjar, 2001) mengisahkan sebagai berikut: Anak-anak usia 4 tahun di TK Standford diuji ketika memasuki sebuah ruangan. Dia atas disediakan kue marsh mallow. Anak boleh mengambilnya dan langsung memakannya. Tetapi bagi yang mau ‘’berpuasa’’ menahan waktu dalam waktu tertentu, maka ia akan dapat hadiah tambahan satu kue. Empat belas kemudian, setelah anak-anak lulus SMA, didapati sebagai berikut: Anak-anak sewaktu di TK langsung memakan kue, tidak menahan dulu, ternyata cenderung tidak tahan menghadapi stress, mudah tersinggung, gampang terpancing untuk berkelahi. Tiga puluh tahun kemudian, terbukti bahwa anak yang sewaktu TK tidak bisa menahan diri, setelah dewasa terlihat kecakapan kognitif dan emosinya rendah, sering kesepian, kurang dapat diandalkan, mudah hilang konsentrasinya, dan tidak sabar bila menghadapi stress hampir tidak terkendali. Tidak fleksibel menghadapi tekanan, dan mudah meledak-ledak emosinya (impulsif).   Dalam keadaan tertentu kita kadang sulit untuk mengendalikan diri sendiri di mana banyak hal yang sangat membuat kita ingin marah dan berontak terhadap sesuatu hal yang membuat kita ingin marah. Semua itu timbul karena emosi yaitu perasaan yang timbul dalam diri kita sendiri secara alami itu bisa berupa amarah, sedih, senang, benci, cinta, bosan, dan sebagainya yang merupakan efek atau respon yang terjadi dari sesuatu yang kita alami. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan manusia untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain), mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres dan keadaan yang melanda kita. Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri sendiri dan mengendalikan dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya  

Belajar Efektif dan Efisien

cara+belajar+efektifCara Belajar Efektif

Apakah anda sudah menemukan Cara Belajar yang Efektif dan Efisien? Juga sering terlintas dipikiran kita yang gemar ilmu, bagimana cara belajar yang efektif dengan belajar secukupnya namun mendapatkan hasil yang maksimal? Semua pasti merasa yang namanya beljar itu identik dengan Beban atau kewajiban. Kadang sampai kita merasa tertekan dengan tuntutan untuk bisa.
Coba deh sejenak kita ubah pola pikir dulu,atau simpelnya kita belajar karena kita suka dimana seseorang yang berilmu itu akan mendapatkan penghargaan dan kehidupan yang layak!. Kalo pola pikir kita sudah berubah pasti Cara Belajar Efektif akan terlaksana dengan mudah.
Anda melaksanakan kewajiban sebagai manusia harus Belajar. Itu sudah hal yang harus dilakukan, tanpa kita mau belajar mustahil kita dapat mencapai apa yang kita inginkan dengan hasil jerih payah sendiri. Jika kewajiban itu dilaksanakan dengan senang hati dan penuh tanggung jawab pasti kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan.
Berikut ini Tips-Tips Cara Belajar Efekif dan Efisien setidaknya sebuah sharing untuk saling berbagi pengalaman:
1. Awali proses belajar dengan niat yang tulus untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat
2. Berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa agar diberi kemudahan dalam menyerap ilmu saat belajar
3. Belajar bersama metode ini seringkali dikatakan metode yang paling efektif karena dalam suasana belajar kelompok yang cukup santai otak menjadi lebih rileks dalam menerima ilmu ilmu yang akan diserap. Selain itu, hal hal yang belum diketahui akan menjadi lebih mudah diselesaikan dengan kerja sama.
4. Buatlah intisari dari setiap pelajaran seperti rangkuman atau ringakasan dari setiap pelajaran yang anda dapatkan baik dari sekolah maupun di tempat lain atau lewat belajar bersama diatas. Hal ini akan lebih efisien mengingat intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang ini akan menjadi kata kata kunci yang berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.
5. Disiplin dalam belajar. Kedisiplinan memang perlu diterapkan dalam belajar, seperti disiplin waktu dan disiplin dalam berkonsentrasi pada pelajaran.dengan adanya sifat disiplin dalam diri anda, dapat dipastikan pelajaran yang anda lakukan dapat efektif dan efisien.
6. Menjadi aktif bertanya dan ditanya jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orangtua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Dan jiak bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bertanya kalau kita hanya cenderung menguji kesabaran orang yang kita tanya.
7. Kembangkan materi yang sudah di pelajari. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari di buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.
8. Rasakan jika belajar adalah sebuah hal yang menyenangkan bagi kita
9. Utamakan memegang konsep, bukan hanya belajar menghafal
10. Latihan soal agar pemahaman kita akan materi tersebut semakin terasah
11. Bayangkan penerapan ilmu tersebut dalam kehidupan kita sehari hari
12. Buatlah sebuah alur berpikir yang sistematis dari konsep yang telah kita pahami agar tidak mudah lupa dengan mengaitkan antara satu poin dengan poin-poin lainnya.
Agar ilmu yang kita pelajari menjadi bertahan dan bekat, usahakan jangan tertekan dan ebisa mungkin untuk rileks, tetapi sebenarnya yang menjadi pintar adalah karena mempunyai metode-metode belajar efektif sendiri, so ciptakan sendiri suasana belajar yang kondusif yang menurut anda bisa menjadi cara belajar efektif dan efisien. Selain itu tubuh harus dalam keadaan prima dan yang terakhir bagaimana kita dapat menjaga konsistensi kita dalam belajar.

DUNIA PERGAULAN DAN ETIKA DALAM PERGAULAN

images (1) banyak orang atau sering bergaul dengan orang lain.

Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.

Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.

Dunia bergaul identic dengan dunia remaja pada umumnya. Sering kita dengar istilah “kuper” atau kurang pergaulan. Remaja dianggap kuper apabila remaja tersebut kurang bahkan kemungkinan sekali tidak pernah bergaul setidaknya dengan teman-teman sebaya, di sekolah maupun dei luar sekolah sehingga menjadi bahan tertawaan karena ketinggalan berita.

Dalam bergaul, kita juga sebaiknya pandai menempatkan diri dan dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua dan yang lebih muda. Orang yang lebih tua atau yang dituakan harus kita hormati, yang sebaya harus dihargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.

Dalam etika pergaulan antar manusia perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Siapa yang dihadapi (teman, guru, orang tua)

2. Dimana pergaulan itu berlangsung

3. Bagaimana cara bersikap
B. BAGAIMANA BERSIKAP DALAM PERGAULAN?

Agar terjadi hubungan yang selaras, serasi, sesuai dengan etika pergaulan, seseorang perlu bersikap antara lain:

1. Perhatian terhadap orang lain.

2. Menghormati orang yang lebih tua atau yang dituakan, teman sebaya harus dihargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.

3. Mengetuk pintu jika akan memasuki suatu ruangan.

4. Memberi salam jika berjumpa seseorang.

5. Mohom maaf jika melakukan kesalahan.

6. Melakukan perintah dengan wajah cerah.

7. Dapat menempatkan diri.

8. Sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungan.

9. Rendah hati dan tidak ingin menang sendiri.

10. Siap memberi bantuan sesuai dengan batas kemampuan.

11. Mengucapkan terima kasih jika menerima bantuan dari orang lain.

12. Tidak membeda-bedakan sesama dalam pergaulan.

C. APA JENIS-JENIS PERGAULAN?

Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor umur, pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan sebagainya.

1. Faktor umur

Faktor umur menentukan bentuk hubungan sosialisasi pelaku. Usia anak-anak berbeda dengan usia remasa, usia dewasa, usia orang tua, usia lanjut dan sebaginya. Dapat dikatakan baik, apabila bentuk pergaulan itu dilakukan oleh dan untuk umur sebaya.

2. Faktor pekerjaan

Faktor pekerjaan berpengaruh juga terhadap bentuk pergaulan. Perilaku pergaulan antara orang-orang kantor akan berbeda dengan orang-orang di lapangan, pekerja pabrik, pekerja bangunan, pekerja di terminal dan sebagainya.

3. Faktor keterikatan

Faktor keterikatan, misalnya pelaku organisasi sosial, organisasi partai politik, peserta didik tentu cara bergaulnya juga akan berbeda.

4. Faktor lingkungan

Pergaulan dalam lingkungan masyarakat yang macam pendidikan, kegiatan, status sosialnya sangat berbeda-beda, dan heterogen memerlukan penyesuaian yang sangat ekstra hati-hati.

D. APA DAMPAK DARI PERGAULAN?

Pergaulan adalah interaksi antarindividu dalam mengenal lingkungan sosialnya. Melalui pergaulan diperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Lebih mengenal nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku sehingga mampu membedakan mana yang pantas dan mana yang tidak dalam melakukan sesuatu.

2. Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari bahwa manusia memiliki keunikan yang masing-masing perlu dihargai.

3. Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu meningkatkan rasa percaya diri.

4. Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas diteladani.

Memilih pergaulan yang tepat memang tidaklah mudah, sebab kadangkala pergaulan yang negatif justru lebih menyenangkan sehingga mudah terlena dan sulit menyadari bahwa apa yang dilakukan menyimpang. Beberapa dampak negatif yang terbentuk akibat pergaulan yang salah antara lain:

1. Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas serta menyukai hal-hal yang melanggar norma sosial.

2. Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam, misal: kecanduan narkoba, terlibat dalam tindak kriminal dan sebagainya.

3. Dijauhi masyarakat sekitar akibat dari pola perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.

4. Tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang.

Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh negatif yang terlanjur mencemari diri individu antara lain:

1. Membangkitkan kesadaran kepada yang bersangkutan bahwa apa yang telah ia lakukan adalah menyimpang.

2. Memutuskan rantai yang menghubungkan antara individu dengan lingkungan yang menyebab ia berperilaku menyimpang.

3. Melakukan pengawasan sebagai control secara terus menerus agar terhindar dari perilaku yang menyimpang.

4. Melakukan kegiatan konseling atau pemberian nasehat secara persuasif, sehingga anak tidak merasa bahwa ia di bawah proses pembimbingan.

E. APA UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN POLA PERGAULAN YANG SEHAT?

Salah satu upaya untuk mewujudkan pola pergaulan yang sehat dan bermanfaat adalah dengan berpegang pada prinsip sebagai berikut.

1. Jadilah Humas untuk Diri Sendiri

Langkah ini penting agar orang lain mengenal, mengetahui kemampuan dan prestasi anda. Sebarkan informasi ini saat anda bertemu relasi baru tetapi buanglah jauh-jauh sikap menyombongkan diri.

2. Bidik Sasaran yang Tepat

Saat butuh sesuatu anda haru tahu kemana mencari batuan. Pikirkan tujuan yang ingin anda capai. Setelah itu buka daftar jaringan anda. Pilihlah relasi yang tepat yang bisa memberi hasil cepat. Mengorek informasi juga butuh kesabaran. Jika relasi tidak memberi solusi instan, anda haruss sedikit sabar. Tunggu samapi kapan ia menghubungi anda.

3. Berbagi Hal yang Menyenangkan

Buatlah rekan anda merasa senang dan merasa nyaman bekerja atau berhubungan dengan anda.

4. Bersosialisasi

Jangan terlalu banyak tenggelam ke belakang meja kerja. Sesekali hirup udara segar di luar sana. Temui orang-orang yang mempunyai potensi tinggi untuk memajukan karir anda.

5. Biarkan Mereka Bicara

Jadilah pendengar yang baik. Waktu berbicara perhatikan isi pembicaraannya, dengarkan dengan sabar, jangan sampai terlihat anda sedang ‘menunggu giliran’ untuk berbicara. Biarkan ada sedikit jeda untuk menanggapi lawan bicara. Makin banyak anda bisa membuat relasi bicara, makin banyak informasi yang anda dapatkan.

6. Buang Sikap Angkuh

Jangan pernah memandang rendah atau sebelah mata terhadap orang yang berposisi lebih rendah dari pada anda.

7. Buat Mereka Merasa Penting

Buat relasi anda menjadi orang penting dengan mengingat beberapa detail pribadi.

8. Bergabunglah dalam Berbagai Kegiatan

Banyak perkumpulan, organisasi atau klub professional yang didirikan dengan tujuan untuk membangun jaringan. Cobalah bergabung di salah satu perkumpulan yang paling sesuai dengan anda. Ini merupakan cara efektif untuk bertemu, berkenalan dan melakukan kontak dengan orang-orang yang bisa membantu perkembangan karir anda.
images (1)